Sejarah Dan Fungsi Ideologi Pancasila Dalam Kehidupan Kita?

Kamu pasti tahu Pancasila, kan? Ideologi Pancasila adalah salah satu pedoman hidup sebagai warga Indonesia, lho. Penyusunan Pancasila juga tidak mudah.

Para tokoh kemerdekaan menggali nilai Pancasila dari kebudayaan Indonesia, lalu merumuskannya bersama dalam sidang-sidang BPUPKI. Sehingga Pancasila dapat menyatukan semua keragaman di Indonesia.

Yuk Mengenal Sejarah Pancasila

Sebenarnya, sebelum perang kemerdekaan Indonesia masih berupa kerajaan-kerajaan dan daerah-daerah yang berdiri sendiri. Nah, setelah Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928 barulah para pemuda sepakat untuk bersatu di dalam negara baru bernama Indonesia.

Namun, negara baru Indonesia belum punya perangkat. Misalnya belum punya undang-undang dasar, dasar negara, lambang negara, dll. Jadi belum bisa menyatakan kemerdekaannya.

Nah, untuk itulah para pejuang dan petinggi negeri berusaha menyusun perangkat Indonesia. Apalagi, di awal tahun 1944, Jepang mulai terdesak dan hampir kalah oleh Sekutu. Dari sinilah proses penyusunan Pancasila lahir.

Kamu ingin tahu kelanjutan sejarahnya? Yuk, baca penjelasannya di bawah ini.

Terbentuknya BPUPKI

Setelah dua tahun lebih menjajah Indonesia, Jepang mulai mengalami kekalahan di Perang Pasifik. Tepatnya sejak akhir tahun 1944.

Hal ini dimanfaatkan dengan baik oleh para pemuda dan petinggi Indonesia. Mereka berpikir, bagaimana ya agar kita segera merdeka dan negara kita nanti dapat berjalan dengan baik?

Menurut Dr. Radjiman Wedodiningrat, sebuah negara yang baru dibentuk harus memiliki dasar negara. Maka, pada tanggal 29 Mei 1945 dibentuklah BPUPKI atau Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia.

Karena saat itu Jepang masih menguasai Indonesia, nama BPUPKI juga ‘dijepangkan’ menjadi Dokuritsu Junbi Cosakai. Ketuanya adalah Dr. Radjiman Wedodiningrat.

Jepang terpaksa membiarkan pembentukan BPUPKI, karena posisinya sedang terjepit antara pejuang kemerdekaan dan Sekutu yang menghabisi mereka di Perang Dunia II. 

Sidang pertama BPUPKI langsung membahas tentang dasar negara merdeka. Namun, saat itu belum ada usulan nama Pancasila. Hanya saja, beberapa tokoh sudah mengusulkan lima azas sebagai dasar negara.

Tokoh-tokoh yang mengusulkan dasar negara adalah Ir. Soekarno, Dr. Moh. Yamin, dan Mr. Soepomo. Usulan mereka adalah:

Mohammad Yamin mengusulkan dua versi untuk dasar negara, yaitu:

Versi pertama:

  • Peri Kebangsaan
  • Peri Kemanusiaan
  • Peri Ketuhanan
  • Peri Kerakyatan
  • Kesejahteraan Rakyat

Versi kedua:

  • Ketuhanan yang Maha Esa
  • Kebangsaan persatuan Indonesia
  • Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab
  • Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
  • Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Sedangkan Mr. Soepomo mengusulkan dasar negara yang menunjukkan bahwa Indonesia dapat menyatukan semua golongan. Maka usulan beliau adalah:

  • Persatuan (Unitarisme)
  • Kekeluargaan
  • Keseimbangan lahir dan batin
  • Musyawarah
  • Keadilan rakyat

Ir. Soekarno memberikan usulannya pada tanggal 1 Juni 1945. Awalnya rumusan ini beliau namakan Panca Dharma. Lalu atas usulan beberapa ahli sejarah dan bahasa, diubah menjadi Pancasila.

Saat itu, Pancasila usulan Ir. Soekarno belum berbentuk seperti Pancasila saat ini. Beliau mengusulkan lima azas berupa:

  • Kebangsaan Indonesia
  • International atau Perikemanusiaan
  • Mufakat atau Demokrasi
  • Kesejahteraan Sosial
  • Ketuhanan yang Maha Esa

Kelima azas tersebut disarikan Bung Karno dari usulan Mohammad Yamin dan Mr. Soepomo. Nah, agar pembahasan mengenai dasar negara ini lebih efektif, dibentuklah Panitia Sembilan.

Panitia Sembilan adalah sembilan orang tokoh kemerdekaan yang khusus membahas tentang dasar negara kita. Terdiri dari:

  • Ir. Soekarno sebagai ketua
  • Drs. Moh. Hatta sebagai wakil ketua
  • Mohammad Yamin (anggota)
  • Mr. A.A Maramis (anggota)
  • Mr. Ahmad Soebardjo (anggota)
  • Kyai Haji Wasid Hasyim (anggota)
  • Abdulkahar Muzakkir (anggota)
  • Haji Agus Salim (anggota)
  • R. Abikoesno Tjokroejoso (anggota)

Piagam Jakarta

Nah, Panitia Sembilan lah yang lalu bekerja untuk merumuskan ulang dasar negara kita, berdasarkan usulan-usulan para tokoh tadi. Mereka lalu sepakat, bahwa azas tentang ketuhanan menjadi landasan pertama dasar negara.

Setelah beberapa kali persidangan, akhirnya Panitia Sembilan berhasil merumuskan dasar negara yang tercantum dalam sebuah piagam. Disebut Piagam Jakarta dan ditetapkan pada tanggal 22 Juni 1945.

Di Piagam Jakarta, Pancasila terdapat pada paragraf keempat, dengan bunyi:

  • Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya.
  • Kemanusiaan yang adil dan beradab.
  • Persatuan Indonesia.
  • Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.
  • Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Namun, beberapa tokoh minta agar sila pertama diubah. Dengan alasan Indonesia kan bukan terdiri dari umat Islam saja. Ada umat beragama lain yang juga berjuang sepenuh jiwa untuk kemerdekaan negara kita.

Hmm, betul juga ya? Akhirnya, para petinggi BPUPKI dan Panitia Sembilan setuju dengan pandangan tersebut. Jadilah sila pertama diubah menjadi ‘Ketuhanan yang Maha Esa’.

Narasi inilah yang kemudian ditetapkan sebagai dasar negara kita. Hingga sekarang, Pancasila tidak diubah karena merupakan pedoman kita dalam bernegara.

Pembentukan PPKI dan Penyusunan UUD 1945

Ternyata, perjuangan para tokoh kemerdekaan belum selesai. Masih ada beberapa komponen yang harus ditetapkan menjelang pernyataan kemerdekaan Indonesia.

Nah, BPUPKI pun mengadakan sidang kedua pada tanggal 10 hingga 16 Juli 1945. Pada saat itu, Pancasila sudah ditetapkan akan menjadi dasar negara, tetapi kita belum memiliki rancangan undang-undang dasar. 

Maka, pada tanggal 11 Juli 1945 sebuah panitia kecil yang diketuai oleh Mr. Soepomo pun ditugaskan untuk membentuk rancangan UUD 1945. Pada sidang tanggal 14 Juli, Bung Karno melaporkan hasil kerja BPUPKI dan panitia kecil yang berupa:

  • Pernyataan kemerdekaan Indonesia
  • Rencana pembukaan UUD 1945 yang diambil dari Piagam Jakarta
  • Rencana batang tubuh UUD 1945

Setelah ketiga komponen tersebut ditetapkan, tugas BPUPKI selanjutnya adalah menyusun aturan tambahan dan aturan peralihan dalam undang-undang dasar. Tugas BPUPKI pun selesai.

Pada tanggal 7 Agustus 1945, BPUPKI dibubarkan dan para tokoh mengusulkan pembentukan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia. Pemerintah Jepang melalui Jenderal Terauchi pun setuju membentuk PPKI di tanggal tersebut.

Selanjutnya Jepang berjanji akan memberikan kemerdekaan kepada Indonesia pada tanggal 14 Agustus 1945. Wilayah Indonesia merdeka adalah bekas wilayah jajahan Belanda dahulu.

Sebagian tokoh pemuda tidak menyetujui hal ini, karena kesannya kemerdekaan Indonesia seperti hadiah dari Jepang. Padahal kan seluruh rakyat berjuang untuk mendapatkannya.

Pada tanggal 16 Atustus 1945 para pemuda membawa Bung Karno dan Bung Hatta ke Rengasdengklok dan mendesak agar kemerdekaan Indonesia segera dinyatakan.

Kedua tokoh tersebut setuju, maka diproklamasikanlah kemerdekaan Indonesia keesokan harinya, pada tanggal 17 Agustus 1945.

Karena rancangan dasar negara dan undang-undang dasar telah disusun sebelumnya, maka proklamasi kemerdekaan Indonesia dapat dilanjutkan dengan lebih mudah. 

Keesokan harinya, tanggal 18 Agustus 1945, PPKI langsung mengesahkan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia. Piagam Jakarta juga dirumuskan menjadi UUD 1945 dan Pancasila tercantum di dalamnya dengan kalimat seperti yang kita kenal saat ini.

Apa Itu Ideologi Pancasila?

Nah, kamu sudah tahu sejarah lahirnya Pancasila. Walaupun disahkan pada tanggal 18 Agustus, tetapi secara resmi tanggal lahir Pancasila adalah 1 Juni, ya.

Kini, mari kita pelajari apa itu ideologi Pancasila. Kamu pernah mendengar kalimat tersebut?

Ideologi Pancasila adalah nilai dasar, pandangan hidup, dan landasan bernegara bagi seluruh rakyat dan pemerintahan Indonesia.

Artinya, Pancasila menjadi dasar dalam pembentukan peraturan dan undang-undang di negara kita. Pancasila juga menjadi landasan rakyat Indonesia dalam berperilaku.

Termasuk kamu, karena kamu adalah generasi muda Indonesia.

Apa Saja Fungsi Ideologi Pancasila?

Sebagai nilai dasar bernegara, ideologi Pancasila memiliki fungsi penting, lho. Apa saja, ya? Yuk simak fungsinya di bawah ini.

Dasar negara

Pancasila sebagai dasar negara maksudnya adalah nilai-nilai di dalamnya merupakan pandangan hidup bangsa Indonesia.

Intisari Pancasila sendiri digali dari kebudayaan dan pandangan hidup bangsa kita, jauh sebelum terbentuknya Indonesia yang merdeka dan bersatu.

Karena itulah, setiap keputusan dan tindakan pemerintahan juga harus berdasarkan pada ideologi Pancasila.

Asas berkebangsaan

Saat kamu bergotong royong di sekolah, tindakanmu sesuai dengan sila ketiga Pancasila. Toleransimu terhadap teman yang berbeda agama, sesuai dengan sila pertama.

Artinya, Pancasila adalah asas atau landasan ketika kamu (dan seluruh rakyat Indonesia) berperilaku sebagai rakyat Indonesia.

Pemersatu bangsa

Ingat tidak, pandangan Mr. Soepomo di sidang BPUPKI? Indonesia memiliki banyak golongan dan harus memiliki dasar negara yang dapat menyatukan semuanya. Ya kan?

Nah, itulah Pancasila. Dengan lahirnya kelima sila Pancasila, dasar negara kita ini dapat menyatukan semua ras, golongan, agama, suku dan budaya dalam satu kesatuan.

Pancasila juga menjadi tujuan Indonesia. Yaitu menciptakan bangsa yang beriman dan bertakwa, adil, tidak terpecah belah, mengutamakan musyawarah, makmur dan sejahtera.

Ciri khas bangsa Indonesia

Karena digali dari akar budaya Indonesia, tentu saja Pancasila menjadi ciri khas bangsa kita. Nilai-nilai positif kebudayaan Indonesia dirangkum dalam lima asas. 

Pancasila juga menjadi identitas Indonesia dalam semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Tidak ada negara lain yang memiliki ciri dan keberagaman sekaya Indonesia.

Wujud cinta tanah air

Kalau kamu berusaha berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila, maka kamu telah menunjukkan rasa cinta kepada Indonesia. Tenang saja, nilai Pancasila dapat diamalkan dalam bentuk yang sederhana, kok.

Misalnya ketika kamu menghargai orang lain, saling bantu saat kesusahan, menasihati dalam kebaikan, dan bermusyawarah saat mencari jalan keluar masalah di kelasmu.

Kalau kamu dapat mewujudkan rasa cinta tanah air, maka kamu telah berkontribusi membangun bangsa dan negara yang lebih baik. Keren banget, kan?

Kesimpulan

Dari penjelasan tentang sejarah Pancasila dan penetapannya sebagai dasar negara, kita bisa menyimpulkan satu hal. Bahwa Ideologi Pancasila adalah nilai dasar yang paling sesuai dengan keragaman Indonesia.

Pancasila juga dapat diadaptasi dan dilaksanakan dengan mudah dalam kehidupan kita sehari-hari. Bahkan saat kita berdiskusi untuk menetapkan ketua kelas pun, sudah merupakan pelaksanaan nilai Pancasila.

Nah, ternyata menjadi pelajar yang menjalankan ideologi Pancasila itu mudah, kan? Atau kamu masih perlu pendalaman terhadap materi ini?

Kamu bisa kok menambah pemahamanmu dengan mengerjakan soal-soal latihan. Cukup klik tombol di bawah ini. Nanti kamu akan diarahkan pada soal-soal latihan sekaligus pembahasan mengenai sejarah dan ideologi Pancasila. Yuk, kita mulai sekarang. Semangat ya!

Sosial Media